Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 14:35:31【Resep Pembaca】898 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(8941)
Sebelumnya: Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat
Selanjutnya: Klasemen Grup H: peluang Indonesia U
Artikel Terkait
- Puncak musim hujan tiba, ini dampak cuaca yang perlu diwaspadai
- 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
- SPPG MBG Preneur hadir di Malang, dukung sistem pasokan pangan lokal
- BBPOM Makassar gagalkan peredaran ribuan kosmetik TIE di Sidrap
- Raffi Ahmad apresiasi transformasi lapas di Nusakambangan
- Nikita keberatan terhadap vonis empat tahun & denda Rp1 miliar
- Makanan yang mampu mencegah kram otot saat olahraga
- Tujuh aktivitas seru untuk ramaikan Halloween 2025
- Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III
- Masyarakat lepas liar 20 ribu tukik di Paloh Kalbar
Resep Populer
Rekomendasi

HMI: MBG bisa hadirkan generasi sehat dan berdaulat

ShopeePay selenggarakan promo 11.11 mulai 25 Oktober 2025

Kereta Api di Daop 7 ikut terdampak akibat banjir di Semarang

Realisasi investasi triwulan III di Sumut capai Rp42,36 triliun

CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka

Siswa Sekolah Rakyat di Tangsel dapat laptop

Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian

560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi